Klenteng kota Magelang
Jika anda berkunjung ke Magelang, luangkan waktu untuk datang ke sebuah klenteng di jalan Alun-Alun Selatan nomor 2 Magelang. Klenteng Liong Hok Bio.
Patung Pangeran Diponegoro
Di alun-alun Kota Magelang terdapat patung Pangeran Diponegoro sedang berkuda. Saya sudah terkesima dengan patung ini bahkan ketika baru lancar ...
Taman Kyai Langgeng
Berlokasi sekitar 1 kilometer dari pusat kota Magelang, tepatnya ke arah selatan atau sekitar 19 Kilometer dari Candi Borobudur.
Candi Borobudur
Borobudur, Pawon, dan Mendut terbujur dalam satu garis lurus yang menunjukan kesatuan perlambang Terletak sekitar 40 kilometer (25 mil) barat laut dari Kota Yogyakarta,
Taman Badaan
Taman Badaan, begitu masyarakat setempat menyebut taman bermain ini, mempunyai letak yang strategis. Hanya membutuhkan waktu 5 menit perjalanan dari alun-alun Kota Magelang, yaitu di Jalan Pahlawan, Kota Magelang.
mivo.tv
Jumat, 28 September 2012
SMP Negeri 4
Kamis, 27 September 2012
SMP Negeri 2 Magelang
Di samping itu, kota Magelang juga dikelilingi oleh gunung-gunung dan bukit-bukit seperti : Sindoro, Sumbing, Perahu, Telomoyo, Merbabu, Merapi, Andong dan Menoreh serta bukit kecil "Bukit Tidar"
Di area tanah seluas 7.285m2 atau tepatnya di jalan Pierre Tendean No. 8 Magelang berdiri bangunan kuno nan kokoh yakni SMP Negeri 2 Magelang yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1950 yang tercatat pada statistic dengan nomor : 201036002002 dan Nomor Induk Sekolah 20 00 20.
SMP Negeri 2 Magelang merupakan lembaga menengah tingkat pertama yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota Magelang. Sekolah ini memiliki sejarah cukup panjang. Pada awal berdirinya tahun 1950, sekolah ini masih menginduk ke SMP Negeri 1 Magelang. Sekolah ini secara resmi menerima pengakuan dari pemerintah Republik Indonesia tentang pendirian sekolah tertanggal 1 Juli 1950. Hal ini tercantum dalam dokumen pendirian sekolah. Namun demikian proses pembelajaran tetap dilaksanakan di SMP Negeri 1 Magelang di jalan Pahlawan No. 66 Magelang mengingat belum mempunyai gedung.
Tahun 1955 SMP Negeri 2 Magelang baru dapat memiliki tempat pendidikan. Tempat itu semula merupakan kantor kawedanan Magelang itu pun masih terbuat dari bangunan setengah tembok, artinya separuh bata separuh pagar bambu/kayu. Keadaan semacam ini berlangsung hingga tahun 1975. Selanjutnya disempurnakan pagar bangunan sekolah dengan bata hingga menjadi gedung sekolah yang terdiri 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang tata usaha, 9 ruang kelas, 1 ruang kegiatan siswa, 1 ruang penjaga sekolah, 1 kantin, 1 gudang, 2 kamar kecil guru, 5 kamar kecil siswa dan 1 aula pertemuan yang dulu disebut dengan nama Balai Pelajar. Seluruh bangunan berdiri diatas tanah seluas 7285 m2
Selasa, 25 September 2012
SMP Negeri 1 Magelang
Profil Rantai Kentjana
Lambang rantai Kenjtana dicipta oleh Saudara Wahyu Soekotjo. Makna yang terkandung dalam lambang tersebut sebagai berikut :
Sejarah Rantai Kentjana
Minggu, 09 September 2012
Taman Badaan
Luas taman ini sendiri tidak begitu besar, hanya sekitar 1.000 meter persegi. Namun taman ini mempunyai keunggulan dalam fasilitas permainan yang ada di dalamnya yang sangat beragam. Hal inilah yang membuat taman ini tidak pernah sepi pengunjung.
Disamping itu, area Taman Badaan ini juga dipenuhi dengan jajanan kuliner khas Magelang seperti Gulali, Kacang Godhog, Wedang Rondhe, Bakso Kerikil dll. Keberadaan taman ini juga sangat bermanfaat bagi warga sekitar untuk menghabiskan waktu sore hari atau saat liburan bersama kerabat mereka. Selain itu, tidak sedikit juga warga pendatang yang menjadikan taman ini sebagai tempat peristirahatan perjalanan mereka.
Pemerintah Kota Magelang berhasil menata Taman Badaan yang dahulunya hanyalah taman biasa berisikan beberapa tanaman hias, tempat duduk kayu, beberapa ayunan dan prosotan, patung-patung binatang, dan hamparan rumput jepang. Pemerintahan setempat menambahkan beberapa permainan modern yang menyenangkan seperti becak mini, odong-odong, kereta mini, dan juga lebih menghias taman ini dengan beberapa tanaman hias dan kolam ikan. Sesekali juga ditampilkan atraksi badut dan sulap untuk lebih memanjakan pengunjung taman.
PKL (Pedagang Kaki Lima) di sekitar taman pun tidak luput dari perhatian pemerintahan setempat. Sejumlah pedagang ditata agar dapat mewujudkan suasana yang nyaman.
Taman Badaan ini merupakan langkah pembuka pemerintahan setempat untuk mewujudkan slogan Kota Magelang yaitu ‘Kota Sejuta Bunga’.
Borobudur
Lingkungan sekitar
Terletak sekitar 40 kilometer (25 mil) barat laut dari Kota Yogyakarta, Borobudur terletak di atas bukit pada dataran yang dikeliling dua pasang gunung kembar; Gunung Sundoro-Sumbing di sebelah barat laut dan Merbabu-Merapi di sebelah timur laut, di sebelah utaranya terdapat bukit Tidar, lebih dekat di sebelah selatan terdapat jajaran perbukitan Menoreh, serta candi ini terletak dekat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo di sebelah timur. Menurut legenda Jawa, daerah yang dikenal sebagai dataran Kedu adalah tempat yang dianggap suci dalam kepercayaan Jawa dan disanjung sebagai 'Taman pulau Jawa' karena keindahan alam dan kesuburan tanahnya.[14]Tiga candi serangkai
Selain Borobudur, terdapat beberapa candi Buddha dan Hindu di kawasan ini. Pada masa penemuan dan pemugaran di awal abad ke-20 ditemukan candi Buddha lainnya yaitu Candi Mendut dan Candi Pawon yang terbujur membentang dalam satu garis lurus.[15] Awalnya diduga hanya suatu kebetulan, akan tetapi berdasarkan dongeng penduduk setempat, dulu terdapat jalan berlapis batu yang dipagari pagar langkan di kedua sisinya yang menghubungkan ketiga candi ini. Tidak ditemukan bukti fisik adanya jalan raya beralas batu dan berpagar dan mungkin ini hanya dongeng belaka, akan tetapi para pakar menduga memang ada kesatuan perlambang dari ketiga candi ini. Ketiga candi ini (Borobudur-Pawon-Mendut) memiliki kemiripan langgam arsitektur dan ragam hiasnya dan memang berasal dari periode yang sama yang memperkuat dugaan adanya keterkaitan ritual antar ketiga candi ini. Keterkaitan suci pasti ada, akan tetapi bagaimanakah proses ritual keagamaan ziarah dilakukan, belum diketahui secara pasti.[10]Selain candi Mendut dan Pawon, di sekitar Borobudur juga ditemukan beberapa peninggalan purbakala lainnya, diantaranya berbagai temuan tembikar seperti periuk dan kendi yang menunjukkan bahwa di sekitar Borobudur dulu terdapat beberapa wilayah hunian. Temuan-temuan purbakala di sekitar Borobudur kini disimpan di Museum Karmawibhangga Borobudur, yang terletak di sebelah utara candi bersebelahan dengan Museum Samudra Raksa. Tidak seberapa jauh di sebelah utara Candi Pawon ditemukan reruntuhan bekas candi Hindu yang disebut Candi Banon. Pada candi ini ditemukan beberapa arca dewa-dewa utama Hindu dalam keadaan cukup baik yaitu Shiwa, Wishnu, Brahma, serta Ganesha. Akan tetapi batu asli Candi Banon amat sedikit ditemukan sehingga tidak mungkin dilakukan rekonstruksi. Pada saat penemuannya arca-arca Banon diangkut ke Batavia (kini Jakarta) dan kini disimpan di Museum
Rabu, 05 September 2012
Alun-alun Kota Magelang
TAMAN KYAI LANGGENG
Berlokasi sekitar 1 kilometer dari pusat kota Magelang, tepatnya ke arah selatan atau sekitar 19 Kilometer dari Candi Borobudur. Taman Kyai Langgeng memiliki luas sekitar 28 hektar, Taman wisata ini memiliki ratusan koleksi tanaman langka yang bisa dimanfaatkan sebagai obyek penelitian.
Desa Buku memiliki koleksi buku buku yang dapat dinikmati para pengunjung. Kehadiran Desa Buku diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan wisatawan sembari menikmati keindahan alam Taman Kyai Langgeng.